Aku Tidak Berharap Untuk Menjadi Orang yang Terpenting Dalam Hidupmu karena itu Merupakan Permintaan yang Terlalu Besar Bagiku.... Aku Hanya Berharap Suatu Saat Nanti Jika Kau Melihatku... Kau Tersenyum dan Berkata... "Dialah Orang yang Selalu Menyayangiku..."//

2012/02/20

Kelelawar

Oleh : W.S. Rendra

Silau oleh sinar lampu lalulintas
Aku menunduk memandang sepatuku.
Aku gentayangan bagai kelelawar.
Tidak gembira, tidak sedih.
Terapung dalam waktu.
Ma, aku melihatmu di setiap ujung jalan.
Sungguh tidak menyangka
Begitu penuh kamu mengisi buku alamat batinku.

Sekarang aku kembali berjalan.



Apakah aku akan menelefon teman?
Apakah aku akan makan udang gapit di restoran?
Aku sebel terhadap cendikiawan yang menolak menjadi saksi.
Masalah sosial dipoles gincu menjadi fizika.
Sikap jiwa dianggap maya dibanding mobil berlapis baja.
Hanya kamu yang enak diajak bicara.

Kakiku melangkah melewati sampah-sampah.

Akan menulis sajak-sajak lagi.
Rasa berdaya tidak bisa mati begitu saja.
Ke sini, Ma, masuklah ke dalam saku bajuku.
Daya hidup menjadi kamu, menjadi harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar