Aku Tidak Berharap Untuk Menjadi Orang yang Terpenting Dalam Hidupmu karena itu Merupakan Permintaan yang Terlalu Besar Bagiku.... Aku Hanya Berharap Suatu Saat Nanti Jika Kau Melihatku... Kau Tersenyum dan Berkata... "Dialah Orang yang Selalu Menyayangiku..."//

2013/05/11

SABDA BUMI


Puisi Tanpa Nama

Bulan tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit

Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi

PERMAINYA DESAKU


Puisi Tanpa Nama

Sawah mulai menguning
mentari menyambut datangnya pagi
ayam berkokok bersahutan
petani bersiap hendak ke sawah.

Padi yang hijau
siap untuk dipanen
petani bersuka ria
beramai – ramai memotong padi

Gemercik air sungai
begitu beningnya
bagaikan zamrud khatulistiwa
itulah alam desaku yang permai 

TANAH AIRKU


Puisi Haris Rahmat Nugraha

Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu 
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur

Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... tanah airku tercinta
Indonesia jaya..... 

INDAHNYA ALAM NEGERI INI

Puisi Ronny Maharianto

Kicauan burung terdengar merdu

Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak

Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan        

Wahai pencipta alam

Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan 

Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna

Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna

BUAH PENYESALAN




Oleh Meggy Kahlasi



Awalnya aku berdiri begitu gagah di atas dinding logika
yang ku bangun demi menyelamatkanku dari kerterpurukkan,
saking tegarnya berdiri,
aku seakan melupakan kalau perasaan yang sengaja ku simpan di dasar pijakanku perlahan-lahan menyedot dan mengikiz
sari-sari yang menyokong tubuh kediktatoranku.....



Aku pun lemah
bagaikan bunga yang habis tersedot madunya oleh lebah keegoisan...



Namun,selama masih ada angin penyesalan,
perubahan menjadi lebih baik
yang berbackgroundkan pengalaman
tetap menjadi bunga pengharapan.

HIDUPKU HANYA SEBATAS KEDIPAN


Oleh Dendi Lesmana

Ditengah-tengah lautan yang indah
Menjadikan sebuah kenangan
Batu karang yang berjajar
Jadi tanda cerita perkawanan



Ombak yang menghempaskanku ketengah samudera
Membuat pikiran ini lupa arti kesedihan
Kawan apa kau masih ingat?
Cerita yang kita buat dengan rangkaian kata



Namun ku tak tahu pasti
Apa cerita ini akan tumbuh 
Atau putus di esok hari dimakan mentari pagi
Atau mungkin semua itu kan menjadi sekedar bayangan saja



Ingin rasanya ku genggam mentari 
Selagi hari masih belum mati
Kapan rasa kuatir ini lenyap?
Tapi entahlah bisa saja lenyap tiba-tiba

LAMUNAN PURNAMA HATI


Oleh NN


Ku rangkul lutut ku..
Kukandaskan diri termenung duduk atas karang-Mu..
Membungkuk rendah, tak juga berdiri congkak..
Melamunkan diri..
Bertemankan sang angin bersemilir lembut..
Dan Sang awan pun tegap melirik awasiku...
.
Ku tatap tajam ke depan..
Kilau gemilang sinar lembutmu...
Bisikan semilirnya angin pantaiku..
Menyapu atas mahkota jiwaku..
Gemerlap tersingkap terpantul cahyamu...
.
Ku dongak atasku..
Begitu bulat senyummu menyunggingkan ria..
Melibas reruntung awan yg gelisah berlalu..
Menyambung angannya malam melari jauh..
Jauh tak terkira ukurnya asa.....
.
Kutatap bulat matamu diufuk sana..
Gemulung gemuruh sang ombak terpaparkan sinarmu..
Beruntun berurutan berkejar-kejaran..
Pantulkan cahayamu karena kau sang Purnama..
Hingga sampai ke hujung benakku..
Ditelan gelombang gemersiknya samodra..
Hingga sukma menjelmakan putus....
.
Wahai Purnama..
Dengan sinarmu kau menyapaku..
Dengan cahayamu kau rangkul aku..
Dalam rangkul lututku, ku kagum pada-Mu....
.
Wahai Purnama...
Kau datang bak mencolek hatiku..
Bila kah kau datang ???
Untuk membuka cakrawala anganku..
Sinar mu membawa damai dalam qalbuku..
Bulat senyummu, buat ku smakin tergila pada-Mu....
.
Cerahnya malam...
Tlah membuka bermilyar mata..
Tlah semarakkan pantaiku yang slalu terguncang.
Kau tunjukkan pada smua bintang dilangit..
Bahwa,
kaulah yang terangkuh..!!
Teranggak..!!
Tercongkak dalam tersenyum..!!
Karena, hanya sinar malam-Mu lah
Yang paling membahana memecah samodra..
Menerangi hati yang ceria, seceria Relung Hati-ku..
Selalu.........
.
.By : Ardian Maulana
Pantai Kidurong
Bintulu